Komentar Memuat Memuat

Ayah Miyuki Okano meninggal lebih awal, ibunya meninggal tidak lama kemudian, dan dia tinggal bersama ayah tiri dan suaminya. Saat suaminya berangkat kerja, dia tinggal di rumah dan membersihkan rumah, namun ayah tirinya tidak berbuat apa-apa dan terlalu malas. Saat dia membersihkan tangga, dia terus menatap dan membungkuk untuk melihat pantat dan celana dalam anak tersebut. Menyentuh pantatnya yang terlalu besar membuat Miyuki Okano terkejut dan berbalik bertanya: "Ada apa, Ayah?" dia dengan tenang menjawab, "Sayangnya, saya hanya tersandung dan jatuh." Saat Miyuki Okano sedang menyapu halaman di luar, ayah tirinya, yang sedang memegang tongkat golf, melihat dan melihat payudaranya dan mendapatkan ide gelap. Dia mendekati putrinya dan berkata: "Kamu masih muda, mengapa kamu harus menghabiskan masa mudamu dengan melakukan pekerjaan rumah sepanjang hari? Jika kita mampu, kita bisa menyewa pembantu saja, kamu harus belajar bermain golf ketika kamu' aku sedih." Ada juga hiburan." Dia menarik putrinya ke ruang tamu dan mengajarinya bermain golf. Miyuki Okano memegang tongkat golf di tangannya sementara dia meraih dari belakang dan meraih pinggangnya sebagai alasan untuk menyesuaikan postur tubuhnya dengan benar. Dia terus menggosok kemaluannya. putrinya pantatnya, dia merasakan sesuatu yang tidak biasa, kaget, membuang tongkat golfnya dan berbalik untuk melihat ayah tirinya membentangkan kemaluannya. Melihat ini, dia dengan malu-malu berlari ke kamar dengan ekspresi ketakutan. Dia duduk di luar di ruang tamu sebentar dan kemudian memutuskan untuk mengancam putrinya dan memaksanya berhubungan seks dengannya. Setelah itu, setiap kali suaminya pergi bekerja, dia akan mendorongnya ke bawah untuk menidurinya untuk memuaskan hasrat seksualnya. Di malam hari, dia sangat lapar sehingga dia akan menyelinap ke kamar Miyuki Okano dan suaminya saat suaminya sedang tidur dan dia juga akan mendorongnya ke bawah.cum. Dia harus menanggung hari-hari neraka yang dibawa oleh ayah tirinya yang malang itu, dia juga takut kehilangan suaminya, jadi dia harus menanggungnya sendirian.